Virus. Nama ini tidaklah asing lagi bagi kita. Tapi bukan virus flu babi lho yang sedang melanda beberapa negara di dunia. Kita ngomongin masalah virus komputer. Mungkin banyak sekali diantara kita yang pernah kena serangan virus. Bikin pusing khan? Komputer jadi lambat, file hilang bahkan yang paling parah sistem Windows yang rusak. Kalau uda gini mesti install ulang lagi.
Nah, agar komputer kita ga kena virus lagi atau ga gampang kena virus. Ada baiknya kita mencegahnya masuk ke sistem komputer kita. Emang sie ada beberapa dari kita yang punya antivirus yang handal. Tapi itu bukan jaminan komputer kita ga akan kena virus. Sehandal apapun antivirus, jika ga pernah diupdate sama saja ga bisa ngenalin virus baru. Selain itu, biarpun kita uda rajin update jika ada varian virus yang sangat-sangat baru bisa aja komputer kita kena virus. Lagian ga ada salahnya kan kita mencegah dari pada mengobati?
Oleh karena itu, ada baiknya kita tahu cara kerja virus agar kita bisa mencegah virus masuk ke sistem komputer kita. Selain menginstal Antivurs pada komputer dan melakukan scan virus terlebih dahulu sebelum mengakses file pada removeable drive, ada beberapa cara mencegah virus agar tidak bisa menginfeksi komputer kita, yaitu:
1. Matikan Fitur Autorun
Windows secara default memberikan mengaktifkan fitur autorun-nya. Jadi jika kita memasukkan removable disk seperti CD, DVD, Flashdisk dan lainnya maka windows akan memberikan kita pilihan atas removable drive tersebut. Entah memutar file multimedia yang ada drive tersebut atau membukanya di windows explorer. Fitur ini sedikit memberikan kemudahan pada kita, yaitu kita ga usah membuka aplikasi lagi misalnya Winamp untuk membuka file mp3 yang ada pada flash disk kita. Atau membuka explorer lagi untuk melihat isi flashdisk kita. Karena dengan hanya mengklik pilihan dan menekan tombol OK maka apa yang kita ingin lakukan pada file dalam flashdisk tersebut sudah cukup.
Tetapi fitur inilah yang sering dimanfaatkan oleh para virus maker (istilah kerennya pembuat virus) untuk menyebarkan virus buatan mereka. Caranya mereka akan membuat sebuah file bernama autorun.inf yang akan menjalankan file virus secara otomatis jika flashdisk kita colokkan pada komputer. Jadi, tanpa didouble klik pun file virus tersebut sudah berjalan.
Agar hal ini tidak terjadi, maka perlu kiranya kita menonaktifkan fitur autorun tersebut. Memang sih kita kehilangan fitur yang memudahkan kita. Tapi saya rasa sepadan dengan keamanan yang kita peroleh. Untuk menonkatifkan fitur autorun, ada beberapa langkah yang mesti kita lakukan yaitu:
2. Periksa flash disk
Flashdisk merupakan media yang paling sering digunakan sebagi media penyebaran virus. Maka sebelum mengakses file yang ada di dalam flashdisk ada baiknya scanlah flashdisk Anda dengan Antivirus yang ada pada komputer jika sempat dipergunakan pada komputer teman, komputer kantor atau komputer lainnya. Jika Antivirus tidak menemukan virus di dalamnya bukan berarti aman. Kenapa? Karena mungkin saja virus varian baru yang belum dikenali antivirus sudah ada di flashdisk Anda. Cara mengetahuinya adalah dengan memeriksa flash disk Anda apakah ada sebuah file yang bernama autorun.inf. Mengapa autorun.inf? Karena virus yang banyak beredar sekarang memanfaatkan file ini dalam penyebarannya seperti yang telah saya bahas diatas. Sebelumnya, setlah agar Windows menampilkan file yang beratribut hidden dan system. Kenapa mesti begitu? Karena umunya virus akan menset file autorun.inf dan file virusnya dengan atribut hidden dan system. Jadi jika dalam setingan default Windows kita tidak akan melihat file tersebut. Cara menampilkan file beratribut hidden dan system adalah dengan memilih menu Tools kemudian Folder Options pada jendela Windows Explorer.
Setelah jendela Folder Options muncul, tandai pilihan “Show hidden files and folder” dan hilangkan tanda centang pada pilihan “Hide protected operating system files (Recommended)”.
Setelah itu klik OK. Jika file autorun.inf ini ada pada flashdisk tanpa Anda pernah membuatnya atau sebelumnya tidak pernah ada, kemungkinan besar sebuah virus telah mengcopy dirinya ke flashdisk Anda.
Agar kita tahu yang mana file virus tersebut, bukalah file autorun.inf tersebut. Biasanya secara default windows akan membukanya dengan program Notepad. Jangan takut, ini bukan file virusnya lho. File ini merupakan pemicu agar virus berjalan otomatis jika flashdisk dicolokkan ke komputer. Setelah file tersebut dibuka dengan notepad, carilah kata “open” (tanpa tanda kutip). Jika ketemu, setelah kata “open” tersebut biasanya diikuti dengan tanda “=” dan beberapa kata dibelakangnya. Seperti gambar dibawah.
Nah kata virus.exe inilah yang merupakan file virus tersebut. Carilah file tersebut di flashdisk Anda. Jika tidak ketemu, gunakan fungsi Search pada Windows Explorer. Ingat tandai pilihan “Search hidden files and folders” pada More Advanced Options.
Jika file tersebut ketemu, segeralah hapus. Jika ada peringatan bahwa file tersebut adalah file system lanjutkan saja dengan mengklik yes. Ada baiknya file autorun.inf juga dihapus. Agar jika dikemudian hari ada virus yang mengcopy dirinya ke flashdisk Anda dan menempatkan file autorun.inf Anda bisa dengan cepat mengetahuinya.
Catatan:
Ada beberapa produsen flashdisk yang memberikan aplikasi pada flashdisk mereka yang biasanya memanfaatkan file autorun.inf agar aplikasi tersebut berjalan secara automatis. Usahakan Anda mengetahui hal ini dan file apa yang dijalakan autorun.inf tersebut. Agar Anda tidak salah dan menganggapnya virus kemudian menghapusnya.
3. Hilangkan kebiasaan asal double klik.
Salah satu penyebab komputer kita bisa terserang virus adalah karena kekurang telitian kita sendiri yaitu kita sering kali kurang teliti dalam membuka file atau folder yang ada pada Flashdisk kita dengan melakukan double klik atau tekan enter pada keyboard.
Mengapa hal ini menyebabkan virus bisa menginfeksi system kita? Padahal 2 langkah diatas telah dilakukan. Mungkin Anda akan bertanya seperti itu? Hal ini perlu kita perhatikan karena mungkin saja sebuah virus memang sengaja membuat file autorun.inf pada flashdisk agar user tidak curiga. Dia memanfaatkan kecerobihan user yang tidak sengaja menjalankan dirinya dengan mendouble klik file virus tersebut.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena sekarang ini banyak sekali virus yang mempunyai icon seperti folder, word dokumen, mp3 atau file yang kebanyak pemakai komputer miliki. Dan biasanya virus akan menamakan dirinya mirip dengan folder atau file yang ada di flashdisk kita sesuai dengan icon dirinya dan menyembunyikan folder atau file yang asli dengan menset atributnya menjadi hidden. Misalkan jika virus tersebut bericon seperti folder maka dia akan mengcopy dirinya dengan nama-nama folder yang ada flashdisk dan menyembunyikan atau bahkan menghapus folder yang asli.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk mencegah hal tersebut terjadi antara lain:
Antivirus saya sudah yang terbaru dan mahal lho apa perlu diupdate? Pertanyaan itu sering saya terima dari teman-teman saya. Antivirus yang terbaru dan mahal bukan jaminan bisa mengenali semua virus karena mungkin saja virus itu dibuat setelah Antivirus itu dibuat. Jadi virus tersebut tidak akan ada pada database Antivirus tersebut. Kebanyakan Antivirus dapat mengenali virus karena virus tersebut ada pada database virus mereka. Jika tidak, virus tersebut tidak akan dikenali.
Jadi update Antivirus sangat dibutuhkan yaitu untuk menambahkan nama-nama virus baru pada daftar virus yang ada pada database virus Antivirus tersebut. Seberapa sering Antivirus harus diupdate? Kalau bisa setiap hari sie. Tapi kalau Anda tidak mempunyai sambungan internet atau ga bisa tiap hari download virus defenition di Warnet karena ga ada waktu atau ga da duit, paling tidak seminggu sekali sudah cukup. Tapi tidak jamin lho Antivirusnya up to date.
Nah, agar komputer kita ga kena virus lagi atau ga gampang kena virus. Ada baiknya kita mencegahnya masuk ke sistem komputer kita. Emang sie ada beberapa dari kita yang punya antivirus yang handal. Tapi itu bukan jaminan komputer kita ga akan kena virus. Sehandal apapun antivirus, jika ga pernah diupdate sama saja ga bisa ngenalin virus baru. Selain itu, biarpun kita uda rajin update jika ada varian virus yang sangat-sangat baru bisa aja komputer kita kena virus. Lagian ga ada salahnya kan kita mencegah dari pada mengobati?
Oleh karena itu, ada baiknya kita tahu cara kerja virus agar kita bisa mencegah virus masuk ke sistem komputer kita. Selain menginstal Antivurs pada komputer dan melakukan scan virus terlebih dahulu sebelum mengakses file pada removeable drive, ada beberapa cara mencegah virus agar tidak bisa menginfeksi komputer kita, yaitu:
1. Matikan Fitur Autorun
Windows secara default memberikan mengaktifkan fitur autorun-nya. Jadi jika kita memasukkan removable disk seperti CD, DVD, Flashdisk dan lainnya maka windows akan memberikan kita pilihan atas removable drive tersebut. Entah memutar file multimedia yang ada drive tersebut atau membukanya di windows explorer. Fitur ini sedikit memberikan kemudahan pada kita, yaitu kita ga usah membuka aplikasi lagi misalnya Winamp untuk membuka file mp3 yang ada pada flash disk kita. Atau membuka explorer lagi untuk melihat isi flashdisk kita. Karena dengan hanya mengklik pilihan dan menekan tombol OK maka apa yang kita ingin lakukan pada file dalam flashdisk tersebut sudah cukup.
Tetapi fitur inilah yang sering dimanfaatkan oleh para virus maker (istilah kerennya pembuat virus) untuk menyebarkan virus buatan mereka. Caranya mereka akan membuat sebuah file bernama autorun.inf yang akan menjalankan file virus secara otomatis jika flashdisk kita colokkan pada komputer. Jadi, tanpa didouble klik pun file virus tersebut sudah berjalan.
Agar hal ini tidak terjadi, maka perlu kiranya kita menonaktifkan fitur autorun tersebut. Memang sih kita kehilangan fitur yang memudahkan kita. Tapi saya rasa sepadan dengan keamanan yang kita peroleh. Untuk menonkatifkan fitur autorun, ada beberapa langkah yang mesti kita lakukan yaitu:
- Klik tombol start kemudian klik run. Pada kotak dialog run ketik “gpedit.msc” (tanpa tanda kutip) dan tekan enter. <
- Setelah jendela Group Policy muncul, pada bagian User Configuration pilih Administrative Template, kemudian klik pada node System.
- Pada jendela bagian kanan double klik Turn Off Autoplay seperti gambar di bawah.
- Pada jendela Turn off Autoplay properties yang muncul pada tab Setting tandai pilihan Enabe.
- Setelah itu, pada pilihan Turn off autopaly on pilihlah All Drives agar fitur autoplay pada semua removable drive tidak diaktifkan.
- Terakhir klik tombol OK dan tutup jendela Group Policy.
2. Periksa flash disk
Flashdisk merupakan media yang paling sering digunakan sebagi media penyebaran virus. Maka sebelum mengakses file yang ada di dalam flashdisk ada baiknya scanlah flashdisk Anda dengan Antivirus yang ada pada komputer jika sempat dipergunakan pada komputer teman, komputer kantor atau komputer lainnya. Jika Antivirus tidak menemukan virus di dalamnya bukan berarti aman. Kenapa? Karena mungkin saja virus varian baru yang belum dikenali antivirus sudah ada di flashdisk Anda. Cara mengetahuinya adalah dengan memeriksa flash disk Anda apakah ada sebuah file yang bernama autorun.inf. Mengapa autorun.inf? Karena virus yang banyak beredar sekarang memanfaatkan file ini dalam penyebarannya seperti yang telah saya bahas diatas. Sebelumnya, setlah agar Windows menampilkan file yang beratribut hidden dan system. Kenapa mesti begitu? Karena umunya virus akan menset file autorun.inf dan file virusnya dengan atribut hidden dan system. Jadi jika dalam setingan default Windows kita tidak akan melihat file tersebut. Cara menampilkan file beratribut hidden dan system adalah dengan memilih menu Tools kemudian Folder Options pada jendela Windows Explorer.
Setelah jendela Folder Options muncul, tandai pilihan “Show hidden files and folder” dan hilangkan tanda centang pada pilihan “Hide protected operating system files (Recommended)”.
Setelah itu klik OK. Jika file autorun.inf ini ada pada flashdisk tanpa Anda pernah membuatnya atau sebelumnya tidak pernah ada, kemungkinan besar sebuah virus telah mengcopy dirinya ke flashdisk Anda.
Agar kita tahu yang mana file virus tersebut, bukalah file autorun.inf tersebut. Biasanya secara default windows akan membukanya dengan program Notepad. Jangan takut, ini bukan file virusnya lho. File ini merupakan pemicu agar virus berjalan otomatis jika flashdisk dicolokkan ke komputer. Setelah file tersebut dibuka dengan notepad, carilah kata “open” (tanpa tanda kutip). Jika ketemu, setelah kata “open” tersebut biasanya diikuti dengan tanda “=” dan beberapa kata dibelakangnya. Seperti gambar dibawah.
Nah kata virus.exe inilah yang merupakan file virus tersebut. Carilah file tersebut di flashdisk Anda. Jika tidak ketemu, gunakan fungsi Search pada Windows Explorer. Ingat tandai pilihan “Search hidden files and folders” pada More Advanced Options.
Jika file tersebut ketemu, segeralah hapus. Jika ada peringatan bahwa file tersebut adalah file system lanjutkan saja dengan mengklik yes. Ada baiknya file autorun.inf juga dihapus. Agar jika dikemudian hari ada virus yang mengcopy dirinya ke flashdisk Anda dan menempatkan file autorun.inf Anda bisa dengan cepat mengetahuinya.
Catatan:
Ada beberapa produsen flashdisk yang memberikan aplikasi pada flashdisk mereka yang biasanya memanfaatkan file autorun.inf agar aplikasi tersebut berjalan secara automatis. Usahakan Anda mengetahui hal ini dan file apa yang dijalakan autorun.inf tersebut. Agar Anda tidak salah dan menganggapnya virus kemudian menghapusnya.
3. Hilangkan kebiasaan asal double klik.
Salah satu penyebab komputer kita bisa terserang virus adalah karena kekurang telitian kita sendiri yaitu kita sering kali kurang teliti dalam membuka file atau folder yang ada pada Flashdisk kita dengan melakukan double klik atau tekan enter pada keyboard.
Mengapa hal ini menyebabkan virus bisa menginfeksi system kita? Padahal 2 langkah diatas telah dilakukan. Mungkin Anda akan bertanya seperti itu? Hal ini perlu kita perhatikan karena mungkin saja sebuah virus memang sengaja membuat file autorun.inf pada flashdisk agar user tidak curiga. Dia memanfaatkan kecerobihan user yang tidak sengaja menjalankan dirinya dengan mendouble klik file virus tersebut.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena sekarang ini banyak sekali virus yang mempunyai icon seperti folder, word dokumen, mp3 atau file yang kebanyak pemakai komputer miliki. Dan biasanya virus akan menamakan dirinya mirip dengan folder atau file yang ada di flashdisk kita sesuai dengan icon dirinya dan menyembunyikan folder atau file yang asli dengan menset atributnya menjadi hidden. Misalkan jika virus tersebut bericon seperti folder maka dia akan mengcopy dirinya dengan nama-nama folder yang ada flashdisk dan menyembunyikan atau bahkan menghapus folder yang asli.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk mencegah hal tersebut terjadi antara lain:
- Jika Anda ingin membuka sebuah folder pada flashdisk, usahakan tidak melakukan double klik pada folder tersebut. Karena jika ada virus bericon menyerupai folder yang Anda double klik maka virus tersebut pasti akan menyebar pada komputer. Trus gimana bisa melihat isi folder tersebut? Caranya kliklah folder yang ada pada tree view yang ada disebelah kiri jendela explorer maka isi dari folder akan terlihat pada jendela sebelah kanan explorer. Jika tree view tersebut tidak ada pada jendela explorer Anda, kliklah tombol Folder yang ada pada Toolbar windows explorer maka tree view akan mucul. Jika memang sebuah folder maka akan kelihatan pada tree view tersebut.
- Jika Anda kurang suka dengan munculnya tree view pada jendela explorer atau file yang ingin dibuka bukanlah sebuah folder. Tetapi Anda khawatir virusnya bericon mirip dokumen word atau file mp3. Ada cara lain untuk mengatasinya yaitu dengan melihat ekstensi file tersebut. Jika ekstensi sebuah file adalah .exe tetapi iconnya mirip dokumen word atau yang lain maka bisa dipastikan file tersbut adalah sebua virus. Atau bisa juga dengan cara menset agar file ditampilkan secara detail dengan mengklik menu View pada explorer kemudian pilih Details. Jika sebuah folder atau dokumen word memiliki Type file Application, mungkin file tersebut adalah virus
Antivirus saya sudah yang terbaru dan mahal lho apa perlu diupdate? Pertanyaan itu sering saya terima dari teman-teman saya. Antivirus yang terbaru dan mahal bukan jaminan bisa mengenali semua virus karena mungkin saja virus itu dibuat setelah Antivirus itu dibuat. Jadi virus tersebut tidak akan ada pada database Antivirus tersebut. Kebanyakan Antivirus dapat mengenali virus karena virus tersebut ada pada database virus mereka. Jika tidak, virus tersebut tidak akan dikenali.
Jadi update Antivirus sangat dibutuhkan yaitu untuk menambahkan nama-nama virus baru pada daftar virus yang ada pada database virus Antivirus tersebut. Seberapa sering Antivirus harus diupdate? Kalau bisa setiap hari sie. Tapi kalau Anda tidak mempunyai sambungan internet atau ga bisa tiap hari download virus defenition di Warnet karena ga ada waktu atau ga da duit, paling tidak seminggu sekali sudah cukup. Tapi tidak jamin lho Antivirusnya up to date.
weeeeekkkkkkkkkkkkkkk.............
ReplyDelete